Rasanya
sudah lama aku tak menuliskan sajak indah yang menghiasi hatiku saat terjatuh
Ya, aku
sudah lama tak merasakan jatuh hati
Sudah lama
aku memalingkan mataku hanya pada diriku dan egoku
Saat aku sadar
hatiku pun sudah mati atau mungkin hanya mati suri
Kedua mataku
memang masih mampu menemukan, tapi hatiku tak tergetarkan
Otakku
memang masih mampu memikirkan keindahan, tapi hatiku tak tersentuh
Mungkin aku
memang orang dingin yang tak berperasaan
Pertahanan
akhirku hanya ada pada logikaku, bukan perasaanku
Namun, kemudian
kau meruntuhkan benteng kokoh yang lama kubangun
Membangkitkan
hatiku yang mati dan menggoyahkan logikaku
Memangnya
kau ini siapa? Berani benar menjatuhkanku
Otakku tak
mampu lagi berpikir, hanya jantungku yang berdetak tak terkendali
Kau
melepaskan segala kontrol diri yang telah lama melingkupiku
Membuatku
yang tinggi hati mesti memohon di hadapmu
Seakan aku
menjatuhkan keangkuhan yang sejak lama kokoh terbangun
Kau memang
benar-benar menghancurkan logikaku, pertahananku
Sekarang,
aku hanya mampu memohon kerendahan hatimu yang belum kau berikan
Menjaga hati
yang baru saja bangkit dari kematian untuk tetap menatapmu
Kembalikan
harga diriku yang telah rela aku jatuhkan untuk meraihmu
Bantu aku
membangun kembali keangkuhan sebagai pertahanan hidupku
Ku mohon
ulurkan tanganmu dan bantu aku berdiri tegak kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar