Laman

Kamis, 06 Maret 2014

Sekarat: Kalau Kamu Ingin Menyerah, Aku Mendukungmu


Judul tulisan ini aku ambil dari salah satu kisah inspiratif pada buku berjudul Lelaki, Gadis, dan Kopi Campur Garam karya Ara, yang dikutip dari buku berjudul Chicken Soup for the Teenage Soul karangan James Malinchak. Kisah ini cukup menarik dan dimasukkan pada bagian tentang kehilangan dan melepaskan. Kisah mengenai seorang kakak yang terus mendukung adiknya yang divonis memiliki tumor otak ganas dan hidupnya hanya tinggal tiga bulan lagi.
Dukungan sang kakak membuat adiknya mampu terus bertahan hidup hingga beberapa bulan kemudian. Namun, sebuah pertanyaan yang dilontarkan temannya, “Menurutmu, apakah dia bertahan itu hanya karena dia tidak ingin mengecewakanmu?”,  membuat sang kakak berpikir. Bagaimana jika perkataan temannya itu benar? Bagaimana jika ternyata dia terlalu egois, bahwa sebenarnya adiknya sangat kesakitan, tapi dia berjuang dan bertahan karena tidak mau mengecewakan sang kakak?
Setelah sang kakak memikirkan hal ini, malam itu ia menelepon adiknya. Dan kemudian dia berkata,

“Adikku, aku mengerti kau sangat menderita dan mungkin kau ingin menyerah. Tidak apa-apa, kalau memang begitu, aku mendukungmu kali ini. kita sudah berjuang sedemikian lama, jadi ini bukan kalah. Kita hanya harus menerima bahwa ada yang memang ingin diberikan Tuhan dan yang tidak. Jadi, kalau kau ingin pergi ke tempat yang lebih baik, aku mengerti. Kita pasti bersama lagi. Aku menyayangimu dan aku akan terus bersamamu di manapun kau berada.”

Dan keesokan harinya, sang adik dikabarkan telah meninggal.
Kasus yang aku alami sekarang memang jauh berbeda, tapi aku belajar cara melepaskan dan mungkin bisa dibilang cara merelakan. Aku mencoba memahami apa yang kalian rasakan. Jika memang rasa percaya itu sudah entah pergi kemana dan rasa saling membutuhkan yang berawal dari kasih sayang itu sudah tak ada lagi, aku mengerti. Aku tidak akan memaksakan keinginanku lagi.

Aku akan menyerahkan segala keputusan itu pada kalian. Bahkan, jika nanti aku sudah dapat berdiri sendiri menopang hidupku dan kalian masih dalam keadaan tersakiti seperti ini, aku sendiri yang akan bergerak mengusir pergi kebiasaan saling menyakiti yang kalian lakukan. Walaupun itu berarti harus mengorbankan satu hal penting yang telah kalian bangun puluhan tahun. Kalau kalian memang mau menyerah, aku akan mendukung kalian dengan sepenuh pengertianku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar