Laman

Kamis, 06 Maret 2014

Sekarat : “Aku Sekarat dan Hatiku Mati”


Hatiku memang sudah lama mati, tapi mungkin hanya mati suri
Mungkin aku memang harus tetap hidup untuk melihatnya kembali mati
Aku rasa aku harus kembali berjalan tanpa hati untuk mampu terus menunggu

Aku bagai boneka es yang sedingin robot dengan kulit besinya
Aku bagai mayat hidup yang dikendalikan oleh standar tinggi yang aku terapkan sendiri
Aku bagai manekin yang harus berpose cantik untuk dikagumi
Kesempurnaan yang aku tuntut pada semua yang berkaitan denganku ternyata mematikan
Racunnya yang terus menjalar dalam setiap pilihan langkahku pada akhirnya malah menjegalku

Aku hanyalah makhluk egois yang mencoba berdiri sendiri, tapi aku sekarat
Aku hanyalah makhluk sombong yang mencoba menepis kelemahanku, tapi aku sekarat
Aku hanyalah makhluk dingin tanpa hati yang mencoba terus tegar, tapi aku sekarat
Aku hanyalah makhluk sekarat yang mencoba mencari jalan lain agar tetap hidup
Tenggelam dalam keresahan diriku yang sekarat dan tak mengerti caranya berteriak minta tolong

Walaupun hidupku kudapatkan dengan mematikan hatiku sendiri
Paling tidak aku masih tetap hidup untuk kembali menunggu
Menunggumu untuk mau menerima hatiku yang terbangun dari mati surinya, sekali lagi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar