Laman

Jumat, 04 April 2014

Curcol : Jatuh Hati


Aku pernah sekali jatuh hati padamu dan aku tak pernah bisa menyangkal itu, walaupun aku selalu dapat menyangkal teori-teori kehidupanmu...
Seseorang menarik macam dirimu memang selalu menjadi perhatian bahkan bagiku yang begitu mudahnya terlupakan...
Dengan mudahnya kau dapat ditemukan hingga kau harus berusaha setengah mati untuk bersembunyi, mencari waktu untuk dirimu sendiri...
Bahkan di antara teriakan banyak orang aku selalu dapat membedakan keberadaanmu, seperti ada tamparan yang menyadarkanku dari lamunan...
Kau memang menarik dan aku dengan seluruh kesadaranku sangat mengerti kalau kau telah membuatku jatuh hati...
Aku sangat senang dapat merasakan itu, tapi aku rasa itu saja sudah cukup bagiku dan aku telah mengambil langkah mundur perlahan...

Aku sangat menghormatimu sebagai seseorang yang membawaku pada pikiran-pikiran gila yang tak pernah aku jamah...
Kau telah menjadi jalan baru bagiku untuk melihat kenyataan yang berbeda, belajar untuk mengambil sikapmu sendiri...
Aku benar-benar menghormatimu, walau mungkin akulah orang yang paling melawan terhadap kata-katamu...
Aku benar-benar selalu mendengarkan apa yang kau ucapkan, walaupun mungkin akulah orang yang paling mencela ucapanmu...
Aku benar-benar selalu memikirkan pendapatmu, walau mungkin akulah orang yang paling terlihat tak peduli dan tak sepaham denganmu...
Namun, seperti itulah caraku menghargai dan menghormatimu, aku memang sudah menjadi salah satu dari sekian banyak penggemarmu...

Kedatanganmu dalam kehidupanku sempat membawaku pada senyuman yang sudah lama aku tinggalkan, senyuman tersipu...
Tersipu bukan karena pujian yang tak pernah kau utarakan padaku, tapi karena semakin aku mengenalmu semakin aku tahu kebodohanmu...
Kau tahu, aku tak pernah menganggap kebodohanmu sebagai kekuranganmu, tapi sebagai hal menarik dan tersembunyi di balik sosokmu yang memukau banyak hati...
Aku sangat senang mengenal sisimu yang ini, karena itulah kau telah membawa kembali senyuman dan tawaku, hai pangeran sadis...
Lihatlah, pada saat aku menulis ini pun aku tertawa lagi, mengingat segala macam caramu membodohi banyak orang dan menertawakan mereka, kau memang sadis...
Semakin lama aku mengenalmu, aku semakin terpukau dan aku semakin menghormatimu, hai pangeran yang tak akan pernah sanggup aku gapai...

Aku sudah memutuskan melangkah mundur dari persaingan yang tak pernah aku ikuti untuk mendapatkan sedikit tempat dalam kehidupanmu...
Aku hanya ingin melihatmu mendapatkan segala hal yang kau dambakan dan selalu bertentangan dengan diriku..
Aku ingin melihatmu tersenyum, walau mungkin ku tahu seringkali dibalik tawamu untuk banyak orang ada kesedihan dan kepanikan yang kau tanggung...
Tapi, sungguh aku tak pernah ingin melihat wajah sedihmu seperti tempo hari ketika aku berpapasan denganmu...
Aku menghormati dan mengagumimu, tentu saja aku akan mengkhawatirkanmu, jadi tolong tersenyumlah...

Aku sungguh tak pernah ingin melihat wajahmu tanpa senyuman karena kaulah orang yang telah banyak memberikan tawa pada hidupku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar