Aku pernah
sekali jatuh hati padamu dan aku tak pernah bisa menyangkal itu, walaupun aku
selalu dapat menyangkal teori-teori kehidupanmu...
Seseorang
menarik macam dirimu memang selalu menjadi perhatian bahkan bagiku yang begitu
mudahnya terlupakan...
Dengan
mudahnya kau dapat ditemukan hingga kau harus berusaha setengah mati untuk
bersembunyi, mencari waktu untuk dirimu sendiri...
Bahkan di
antara teriakan banyak orang aku selalu dapat membedakan keberadaanmu, seperti
ada tamparan yang menyadarkanku dari lamunan...
Kau memang
menarik dan aku dengan seluruh kesadaranku sangat mengerti kalau kau telah
membuatku jatuh hati...
Aku sangat
senang dapat merasakan itu, tapi aku rasa itu saja sudah cukup bagiku dan aku
telah mengambil langkah mundur perlahan...
Aku sangat
menghormatimu sebagai seseorang yang membawaku pada pikiran-pikiran gila yang
tak pernah aku jamah...
Kau telah
menjadi jalan baru bagiku untuk melihat kenyataan yang berbeda, belajar untuk
mengambil sikapmu sendiri...
Aku
benar-benar menghormatimu, walau mungkin akulah orang yang paling melawan
terhadap kata-katamu...
Aku
benar-benar selalu mendengarkan apa yang kau ucapkan, walaupun mungkin akulah
orang yang paling mencela ucapanmu...
Aku
benar-benar selalu memikirkan pendapatmu, walau mungkin akulah orang yang
paling terlihat tak peduli dan tak sepaham denganmu...
Namun, seperti
itulah caraku menghargai dan menghormatimu, aku memang sudah menjadi salah satu
dari sekian banyak penggemarmu...
Kedatanganmu
dalam kehidupanku sempat membawaku pada senyuman yang sudah lama aku
tinggalkan, senyuman tersipu...
Tersipu
bukan karena pujian yang tak pernah kau utarakan padaku, tapi karena semakin
aku mengenalmu semakin aku tahu kebodohanmu...
Kau tahu,
aku tak pernah menganggap kebodohanmu sebagai kekuranganmu, tapi sebagai hal
menarik dan tersembunyi di balik sosokmu yang memukau banyak hati...
Aku sangat
senang mengenal sisimu yang ini, karena itulah kau telah membawa kembali
senyuman dan tawaku, hai pangeran sadis...
Lihatlah,
pada saat aku menulis ini pun aku tertawa lagi, mengingat segala macam caramu
membodohi banyak orang dan menertawakan mereka, kau memang sadis...
Semakin lama
aku mengenalmu, aku semakin terpukau dan aku semakin menghormatimu, hai
pangeran yang tak akan pernah sanggup aku gapai...
Aku sudah
memutuskan melangkah mundur dari persaingan yang tak pernah aku ikuti untuk
mendapatkan sedikit tempat dalam kehidupanmu...
Aku hanya
ingin melihatmu mendapatkan segala hal yang kau dambakan dan selalu
bertentangan dengan diriku..
Aku ingin
melihatmu tersenyum, walau mungkin ku tahu seringkali dibalik tawamu untuk
banyak orang ada kesedihan dan kepanikan yang kau tanggung...
Tapi,
sungguh aku tak pernah ingin melihat wajah sedihmu seperti tempo hari ketika
aku berpapasan denganmu...
Aku
menghormati dan mengagumimu, tentu saja aku akan mengkhawatirkanmu, jadi tolong
tersenyumlah...
Aku sungguh
tak pernah ingin melihat wajahmu tanpa senyuman karena kaulah orang yang telah
banyak memberikan tawa pada hidupku...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar