Sebuah
lagu yang dinyanyikan dengan cantik, menurutku. Aku suka dengan musik
pengiringnya yang hanya dentingan piano dan bunyi yang seperti jentikan jari
(mungkin ada alat musik yang menghasilkan suara itu, aku nggak terlalu ngerti).
Akhir-akhir ini lagu ini yang lagi sering aku putar buat nemenin bikin tugas
setelah dengar dari radio. Aku coba cari liriknya dan ternyata galau banget
juga, cocok sama hawa yang dibawain sama penyanyinya. Ngomongin galau, tenang
aja ini lagu nggak nyangkut sama pengalaman pribadiku kok, tapi memang ada yang
jadi pikiran.
Karena suka dengan lagunya, aku cari liriknya
di internet dan tambah paham soal maksud dari lagunya. Dari pengertianku, lagu
ini mengisahkan tentang sepasang laki-laki dan perempuan yang sebenarnya saling
menyukai, tapi hubungan mereka tidak pernah sampai pada status yang namanya
sepasang kekasih. Sebelum mereka akhirnya menyadari perasaan mereka, mereka
sudah menyerah duluan. Walaupun pada waktunya nanti perasaan merekalah yang
akan banyak berbicara dibandingkan dengan kata-kata penolakan mereka pada
perasaan mereka sendiri. Padahal, orang-orang juga sudah tahu apa yang mereka
rasakan. Tapi, mereka terlambat untuk menyadari segala perasaan mereka dan pada
akhirnya Almost is Never Enough
inilah yang terucap. Ya, mereka nyaris saja menjadi sepasang kekasih kalau saja
mereka sadar tentang perasaan masing-masing lebih cepat. Wow, ternyata memang
ya kalau kita tak mengatakan apa yang kita pikirkan dengan benar dan jelas,
orang lain tidak akan mengerti apa yang kita mau juga.
Aku
pikir kejadian seperti yang ada di lagu ini nggak jarang terjadi juga. Aku
sempat teringat dengan cerita dari teman-temanku di masa sekolah dulu. Lumayan
mirip kok dengan lagu ini. Ada juga dari cerita-cerita macam novel dan komik.
Hal yang menarik pikiranku adalah ‘kenapa saat mereka tahu bahwa orang lain itu
berarti untuknya (dalam hal ini walaupun nggak sadar bahwa mereka punya
perasaan suka), mereka nggak berusaha untuk mempertahankannya?’. Banyak yang
pada akhirnya melepaskan perasaannya begitu saja. Apa mungkin juga karena ada
keinginan dan kepentingan yang lebih utama? Aku belum sepenuhnya mengerti, tapi
mungkin saja iya.
Hal
paling menarik ada di bangian 'Cause
sooner or later. We'll wonder why we gave up. The truth is everyone knows’.
Mereka nantinya akan mempertanyakan alasan mereka mereka sendiri untuk menyerah
dan tak melanjutkan hubungan mereka yang mungkin saja akan mengarah pada
hal-hal yang sebenarnya mereka inginkan. Penyesalan memang selalu datang di
akhir, kalau di awal bukan penyesalan namanya tapi menyerah tanpa syarat. Ya,
apapun keputusan yang telah kita ambil tetap harus jadi pegangan kita untuk
melangkah kan? Walaupun, ada hal-hal indah yang harus kalian lepas untuk itu
karena selalu ada cita-cita yang lebih tinggi. #np_AlmostIsNeverEnough
Tidak ada komentar:
Posting Komentar