Laman

Senin, 15 April 2013

CurCol: Sifat Diri


Saat kekesalan pada diri ini memuncak.
Saat mempertanyakan kenapa orang-orang bersikap seperti tidak mau tahu lagi tentangku.
Saat mempertanyakan kenapa aku bersikap seperti ini dan itu.
Satu kalimat tidak sengaja menyadarkanku.
Tuhan tidak akan memberikan sifat-sifat dirimu hanya untuk disia-siakan.
Semua yang Tuhan lakukan pasti ada maksud dan tujuannya.
Tapi apa itu? Aku belum tahu pasti.
Tapi jalannya untuk mendapatkan jawaban itu rasanya terlalu terjal untuk dilewati.
Menghabiskan semangat yang terpupuk sejak lama bersama tawa.
Risau untuk tahu jawabannya secepatnya.
Benar-benar tidak sabar, tapi juga tidak tahu harus melakukan apa.
Seharusnya aku nekat saja melabrak dan mempertanyakannya,
tapi yang aku lakukan hanya tertunduk lesu tak mengerti apa-apa.
Menyadari betapa bodohnya diriku yang harus terus bergantung pada orang lain.
Betapa bodohnya diriku yang membuat orang lain merasa terjatuh dan tak bersemangat.
Aku mohon, maafkanlah si bodoh yang tidak berperasaan ini.
Si bodoh yang sudah dengan sukses membuat dirinya dibenci banyak orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar